Jakarta, – Pengurus DPW ADPISI Jabodetabek Mendulang penghargaan naskah khutbah dari lomba pembuatan naskah khutbah yang diadakan oleh Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta.
INSEP menyeleksi Ada sekitar 10 naskah khutbah dari berbagai daerah dan diberikan penghargaan sebagai naskah khutbah yang terbaik dari ratusan khutbah jum’at yang dikumpulkan oleh INSEP. Dua diantaranya adalah naskah khutbah dari Pengurus DPW ADPISI Jabodetabek yakni Atas nama Shihabudin Afroni dengan judul “Melacak Benih Ekstrimisme Beragama di Awal Era Islam” yang intinya adalah pemahaman kaum muslim di zaman Nabi yang menafsirkan syariat agama secara ghuluw (berlebih-lebihan) sedangkan Nabi mengajarkan tidak boleh berlebihan dalam segala hal, itulah yang kemudian menjadi awal mulanya ekstrimisme dari kalangan umat Islam. Dan naskah khutbah Ahmad Ari Masyhuri yang berjudul “Ladang pahala dan dosa zaman now” yang intinya di era medsos yang menjadi segalanya serba mudah ini kita bisa memanfaatkan kemudahan tersebut untuk menyebarkan kebaikan berupa kata mutiara atau meme yg memberikan inspirasi kebaikan, yang tentunya akan menjadi ladang pahala layaknya ilmu yg bermanfaat di era medsos ini.
Penghargaan ini diserahkan berbarengan dengan pelaksaan Seminar Nasional Melawan Narasi Radikal: Memperkuat Kapasitas Khatib, Pengurus Masjid dan Penyuluh Agama, yang diikuti Sekitar 400 khatib, pengurus masjid, penyuluh dan tokoh agama serta dosen dan guru Pendidikan Agama Islam dari sejumlah kota di Indonesia, yaitu Poso-Palu, Makassar, Solo dan Jabodetabek.
Acara ini mengusung tema “Melawan Narasi Radikal: Memperkuat Kapasitas Khatib, Pengurus Masjid dan Penyuluh Agama”. Menurut Ketua Yayasan INSEP, KH A. Syafii Mufid, seminar ini berupaya mensosialisasikan kepada para pemuka agama di daerah-daerah untuk bisa melawan penyebaran paham radikal melalui khutbah Jumat.
Hadir dalam acara ini Sekjen Kementerian Agama RI Nur Syam sebagai keynote speaker mewakili Menteri Agama dan Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Ekonomi Irjen Gatot Eddy Pramono yang mewakili Kapolri.
Sedangkan di sesi seminar Menghadirkan Direktur Pencegahan BNPT Birgjen Hamli, dari Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Dirjen Bimas Islam RI Siti Nur Azizah, dan Perwakilan dari Densus 88 Nur Wahid. (AB)